Harga Minyak Dunia Naik, Pertamina: Kami Sudah Prediksi

\Harga Minyak Dunia Naik, Pertamina: Kami Sudah Prediksi\


JAKARTA - Harga minyak dunia secara perlahan kembali naik. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April naik 0,86 dolar AS menjadi menetap di USD54,45 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April, naik 0,74 dolar AS menjadi ditutup pada USD56,58 per barel di London ICE Futures Exchange.


Menanggapi hal ini, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan bahwa hal ini telah diprediksi sebelumnya. Bahkan, harga minyak dunia ini diprediksi akan kembali membaik dalam kurun waktu 7 tahun secara bertahap sejak anjloknya harga minyak dunia tahun 2014 lalu.
"Tntu semuanya dalam konsiderasi yang kami kalkulasi semua. Kami sudah prediksi harga minyak rendah seperti ini enggak selamanya," tuturnya di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (24/2/2017).
Hanya saja, menurutnya investor selama ini lebih menyukai harga minyak dunia yang lebih rendah. Sebab, hal ini akan berdampak pada murahnya harga bahan baku dalam setiap kegiatan produksi.
"Tapi kami harus antisipasi pada waktu harga normal. normal itu sekitar USD 80-100 per barel itu normal, sekarang enggak normal. Dan tentu kami harus memikirkan pada saat the worse, bukan pada saat crude murah. Pada saat crude mencapai titik itu proyek ini ke depannya seperti apa," imbuhnya.
Pada saat harga minyak kembali naik, Pertamina pun tak ingin ada proyek yang dirugikan. Untuk itu, penghitungan secara matang harus dilakukan.
"Kalau pada saat untung sekarang, pada saat harga crude normalnya menjadi collapse ya enggak boleh. Jadi kami menghitungnya justru pada saat the worse nanti," tuturnya.
Seperti diketahui, saat ini Pertamina tengah bersiap untuk melakukan pembangunan kilang Bontang. Diharapkan, pembangunan kilang ini nantinya tidak akan terpengaruh oleh gejolak harga minyak dunia.
"Jadi Petrokimia ini sekarang di Tuban sudah ada disebut revinery integrasi dengan petrokimia dan kita sudah kerjasama dengan Kilang Tuban. Jadi semoga ini bisa mencapai target," imbuh Senior Vice President Business Development Pertamina Iriawan Yulianto pada kesempatan yang sama.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Harga Minyak Dunia Naik, Pertamina: Kami Sudah Prediksi"

Post a Comment